Terkadang di dalam perusahan ada saja masalah internal perusahaan yang mesti diperbaiki atau selesaikan. Bagaimana caranya memperbaiki Internal Perusahaan?
melalui mekanisme Berpikir Kritis (critical thinking). Berpikir kritis dimiliki oleh manusia sebagai pembawaan manusia untuk berpikir jernih dan rasional. Kemampuan menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, membuat perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen serta memecahkan masalah adalah bagian dari Berpikir Kritis di dalam sebuah sesi meeting dan brainstorming. Berpikir Kritis berarti juga bersifat objektif dan rasional dengan penuh logika dalam menganalisa masalah. Seperti analogi: “Mengapa AC split bocor?” Orang dengan berpikir kritis akan mencari sumber kebocoran, menganalisa dan membuat kesimpulan untuk perbaikan.
Dan Berpikir Kreatif (Creative Thinking), dan ini cara berpikir yang sedikit lebih maju daripada Berpikir Kritis. Berpikir Krtis menemukan ide dan mengevaluasinya, tapi Berpikir Kreatif mampu mengubah ide menjadi hal yang lebih baik, bahkan mampu memecahkan masalah dari sudut pandang yang berbeda. Orang yang Berpikir Kreatif tidak hanya soal penyelesaian masalah, tapi juga mampu inovasi dari problem tersebut. Teknik pemecahan masalah orang yang Berpikir Kritis cenderung linear, berurutan, sistematis, rasional dan berorientasi pada tujuan. Sementara orang Berpikir Kreatif cenderung holistik, paralel, lebih intuitif dan emosional, kreatif, visual dan taktis. Jika dikaitkan dengan cara kerja otak, maka Berpikir Kritis didominasi oleh otak kiri (analitis, logis dan objektif), sedangkan dominasi Berpikir Kreatif ada di otak kanan (global, paralel, emosional dan subjektif).
end-server-side-rendering